Senin, 25 Februari 2008

GUNAKAN OTAK KITA !

“ Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat”

Tentu kita sering sekali mendengar ungkapan itu. Bahkan bagi seorang muslim, menuntut ilmu wajib hukumnya, bahkan Alloh telah menjanjikan peninggian derajat beberapa tingkat bagi orang-orang yang menuntut ilmu.
Belajar...merupakan salah satu sarana untuk menuntut ilmu. Namun paradigma yang berkembang saat ini adalah belajar merupakan sesuatu yang kita lakukan saat kita berada di bangku sekolah. Saat kita selesai dengan bangku sekolah itu, nyaris kata belajar terkadang menjadi asing dan bukan lagi menjadi kebiasaan bagi kita. Saat diri telah beranjak tua, menginginkan belajar kembali atau kembali ke bangku sekolah menjadi suatu hal yang mengerikan, karena di benak kita tergambar kepikunan, Alzheimer, sehingga tercetus ”terlambatkah hasrat saya untuk mempelajari hal yang baru kembali ?......
Dalam buku Accelerated Learning for the 21st century, Colin Rose,dalam pokok bahasan “Gunakan atau Hilang”, dipaparkan secara rinci, bahwa sebenarnya “otak tua” bisa jadi memiliki kemampuan serta kekuatan yang mengejutkan.
Sebuah studi yang dilakukan terhadap 1500 orang yang berusia antara 25 hingga 92, yang diuji dalam fungsi-fungsi seperti matematika dan membaca, menemukan bahwa 25 sampai 33% dari mereka yang berusia 80 mendapatkan skor yang tidak berbeda dari mereka yang berusia lebih muda. Beberapa partisipan yang tertua ini bahkan mendapatkan skor tertinggi mendekati kemampuan mental paling tinggi untuk semua usia. Ini diterangkan oleh pakar psikologi Douglas Powell dari Universitas Harvard.
“Anggapan standar sekarang ini, kita kehilangan banyak sekali neuron dalam otak dalam periode penuaan yang normal. Namun yang data yang kami dapatkan tidak sepakat dengan anggapan itu. Jumlah neuron besar memang menurun, sementara jumlah neuron kecil justru meningkat dengan angka yang kira-kira seimbang. Sehingga kami berkesimpulan bahwa neuron besar tidak mati akan tetapi menyusut menjadi kelompok neuron yang berukuran lebih kecil “ tutur seorang neurosains dan patolog Universitas California di San Diego, Robert D Terry,MD.

OTAK TUA
Otak tua bila tetap dirangsang, maka ia akan menciptakan hubungan dan samnbungan penting antar sel. Otak tidak menumbuhkan sel-sel baru, tetapi hubungan-hubungan yang terjalin antarsel mungkin lebih penting.Otak tua berupaya memelihara dan menjaga kemampuan menonjolnya untuk meremajakan dirinya kembali. Secara harfiah ia berupaya untuk menyambung-nyambungkan diri kembali untuk mengimbangi dan mengganti kehilangan yang dialaminya. Jika satu neuron tidak dapat melakukannya , maka akan ada sel-sel otak didekatnya untuk mengambil alih pekerjaan sel yang hilang.
Kerja otak laiknya seperti otot. Lebih banyak dilatih, maka ia akan berkembang dengan baik. Latihan yang digunakan yakni dengan memberi banyak rangsangan. Latihan mental akan membangun serebral seperti halnya latihan otot, tulang dan organ-organ badan lainnya.

USIA TUA BUKAN MASALAH
Benar, sahabat...ini dibuktikan dengan sebuah studi menarik yang dilakukan Ellen Langer dan Rebecca Levy di Harvard menemukan adanya bias budaya. Di Cina dimana tidak ada pandangan negatif yang menyamakan usia tua dengan kelemahan mental, para lansia jauh lebih baik dalam mengerjakan tes kognitif dibandingkan dengan para lansia Amerika. Selain itu kejadian Alzheimer terhitung rendah.
Satu studi lagi tentang biarawati di The School Sisters of Notre Dame, rata-rata berumur panjang (mencapai umur 85 tahun). Selain itu mereka juga tidak tampak menderita demensia.Para biarawati yang mendapatkan pendidikan tinggi itu mengajar dan terus menerus menghadapkan diri dengan berbagai masalah ternyata berumur lebih panjang dibandingkan para biarawati yang berpendidikan rendah yang bertugas membersihkan kamar atau bekerja di dapur. Tentu ini terlepas dari kekuasanNya dalam menentukan umur.Profesor Snowdon, dalam penelitian Penuaan Sander-Brown universitas itu menemukan bahwa para biarawati yang berpendidikan lebih baik, memiliki jauh lebih banyak sambungan sel saraf yang memungkinkan mereka mengatasi kelumpuhan otak.
Saya pun, sering menemukan dalam lingkup keseharian, dosen-dosen, dokter-dokter yang lansia masih dengan gagah membimbing para mahasiswa.Para ulama sepuh dengan santri-santrinya. Atau yang telah bergelar nenek , berupaya melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi.
Mungkin kita pun sering menemukan para lansia-lansia yang berprestasi di lingkungan rumah? Beberapa bisa jadi menjadi penghapal Al Quran yang handal, atau bahkan masih berkecimpung di dunia pendidikan,dakwah,sosial?...
Jadi,... bila kita yang masih berhasrat untuk tetap melanjutkan proses “belajar” nya di usia yang makin senja ini... atau orangtua, kakek,nenek sahabat yang masih bersemangat untuk mencoba mempelajari hal-hal baru...? Mulailah..!Tidak ada kata terlambat ....! Penelitian telah membuktikan hal tadi...Carilah pengalaman yang menantang sebagai sarana mengembangkan kekuatan dan kemampuan otak !...
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu (agama) maka akan Allah mudahkan baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya para malaikat senantiasa meletakkan sayapnya bagi orang-orang yang menuntu ilmu (thalibul ilmi). Para penghuni langit dan bumi sampai ikan-ikan di dalam air pun akan memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang alim dibandingkan 'abid (ahli ibadah) bagaikan keutamaan bulan purnama atas semua bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris nabi. Dan para nabi tidaklah mewariskan dinar maupun dirham tapi hanyalah mewariskan ilmu. Maka barangsiapa mengambil warisan itu berarti dia telah mendapatkan keuntungan besar." (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Selamat Belajar...!(ris/mq***)

Tidak ada komentar: